Sabtu, 17 Maret 2012

KARAKTERISTIK GURU PROFESIONAL


KARAKTERISTIK GURU PROFESIONAL






OLEH:

SUAIBAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2011/ 2012





KATA PENGANTAR



Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji bagi allah tuhan semesta alam. Sebelumnya penulis mengucapkan rasa syukur kehadirat allah atas segala karunia nikmat yang telah Dia berikan.
Guru merupakan ujung tombak maju mundurnya dunia pendidikan, karena guru secara langsung menggeluti dunia pendidikan secara praktis dilapangan. Terutama berkaitan dengan pembelajaran sekaligus berinteraksi dengan kemajuan pembelajaran para siswa dalam menyampaikan materi pelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka guru harus memiliki berbagai karakteristik guru profesional.
Terimkasih penulis ucapkan, semoga makalah ini dapat menjadi pengetahuan bagai kita semua.








BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Jabatan guru merupakan jabatan profesional yang harus memenuhi standar kualifikasi tertentu. Guru sebagai suatu profesi kependidikan menuntut kompetensi professional terhadap para guru, yang mana menimbulkan persyaratan sertifikasi dan pengalaman yang luas yang diperoleh dari institusi pendidikan guru dan program pendidikan guru yang bermutu, relefan dengan kebutuhan lapangan dan berlangsung secara bersinambungan.
Adapun kriteria professional yang meliputi syarat fisik, mental atau kepribadian, pengetahuan dan keterampilan akan kami jelaskan pada pembahasan makalah kami.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian karakteristik guru yang professional?
2. Bagaimana karakteristik guru yang profesional itu?

C. Tujuan masalah
  1. Agar mengetahui dan memahami pengertian karakteristik guru yang professional.
  2.  Agar dapat menyebutkan karakteristik guru yang profesional







BAB II
PEMBAHASAN
KARAKTERSTIK GURU PROFESIONAL

A. Pengertian Karakteristik Guru Profesional
Guru (dari bahasa Sansekerta: yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat") yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik[1]
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karakteristik guru adalah segala tindak tanduk atau sikap perbuatan guru baik di sekolah maupun dilingkungan masyarakat.contohnya, bagaimana guru meningkatkan pelayanan, meningkatkan pengetahuan, memberi arahan, bimbingan dan motifasi kepada peserta didik nya,bagaimana cara guru berpakaian dan berbicara serta cara bergaul baik dengan peserta didik, teman sejawat, serta anggota masyarakat lainnya.[2]
Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal.
Guru profesional adalah guru yang senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi belajar mengajar, serta senantiasa mengembangkan kemampuannya secara berkelanjutan, baik dalam segi ilmu yang dimilikinya maupun pengalamannya.
Menurut Ibrahim Bafadal, dalam peningkatan mutu professional guru hendaknya mempunyai gagasan, ide, dan pemikiran terbaik mengenai pembelajaran yang harus dikembangkan oleh guru merujuk pada konsepsi pembelajaran siswa secara maksimal, dan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pribadi anak.[3]
Jadi karakteristik guru profesional adalah ciri-ciri orang yang memiliki pendidikan formal dan menguasai berbagai teknik dalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan-landasan kependidik.


B. Karakteristik Guru Yang professional
Karakteristik guru yang professional sedikitnya ada lima karakteristik dan kemampuan professional guru yang harus dikembangkan, yaitu:
a.       Menguasai kurikulum
b.      Menguasai materi semua mata pelajaran
c.       Terampil menggunakan multi metode pembelajaran
d.      Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya
e.       Memiliki kedisiplinan dalam arti yang seluas-luasnya
Selain karakteristik guru di atas, ada beberapa karakteristik guru yang profesional antara lain:

a. Fisik
ØSehat jasmani dan rohani

Ø Tidak mempunyai cacat tubuh yang bisa menimbulkan ejekan atau cemoohan
atau rasa kasihan dari anak didik.

b. Mental atau keperibadian

Ø Berkepribadian atau berjiwa pancasila.

Ø Mampu menghayati GBHN.

Ø Mencintai bangsa dan sesama manusia dan rasa kasih sayang kepada anak didik.
Ø Berbudi pekerti yang luhur.

Ø Berjiwa kreatif, dapat memanfaatkan rasa pendidikan yang ada secara maksimal.
Ø Mampu menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tanggung rasa.

Ø Mampu mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab yang besar akan tugasnya.

Ø Mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi.

Ø Bersifat terbuka, peka, dan inovatif.

Ø Menunjukkan rasa cinta kepada profesinya.

Ø Ketaatannya akan disiplin.

Ø Memiliki sense of humor

c. Keilmiahan atau pengetahuan

Ø Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi.

Ø Memahami ilmu pendidikan dan keguruan dan mampu menerapkannya dalam
 tugasnya sebagai pendidik.

Ø Memahami, menguasai, serta mencintai ilmu pengetahuan yang akan diajarkan.

Ø Memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang-bidang yang lain.

Ø Senang membaca buku-buku ilmiah.

Ø Mampu memecahkan persoalan secara sistematis, terutama yang berhubungan dengan bidang studi.

Ø Memahami prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar.

d. Keterampilan

Ø Mampu berperan sebagai organisator proses belajar mengajar.


Ø Mampu menyusun bahan belajar atas dasar pendekatan struktural,
interdisipliner, fungsional, behavior, dan teknologi.

Ø Mampu menyusun garis besar program pengajaran ( GBPP )
Ø Mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik
dalam mencapai tujuan pendidikan.

Ø Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan.

Ø Memahami dan mampu melaksanakan kegiatan dan pendidikan luar sekolah.

Jadi seorang guru harus mempunyai pendidikan yang sesuai dengan kompetensi sebagai seorang guru dan mempunyai pengalaman serta bakat sebagai modal untuk menjadi seorang guru yang kompeten.


Menurut Wina Sanjaya, karakteristik guru ada beberapa karakteristik kompetensi professional guru, antara lain:
1.      kompetensi pribadi
·         kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya.
·         Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umat beragama.
·         Kemampuan untuk berprilaku sesuai dengan norma, aturan dan system nilai yang berlaku dimasyarakat.
·         Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya sopan santun dan tata karma.
·         Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.

2.      kompetensi professional
·         kemampuan untuk mengusai landasan kependidikan
·         pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan
·         kamampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang setudi yang diajarkannya
·         kemampuan dalam mengaplikasikan metodologi dan strategi pembelajaran
·         kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar
·         kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran
·         kemampuan dalam menyusun program pembelajaran
·         kemampuan dalam melaksanakan unsure-unsur penunjang
·         kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk meningkatkan kinerja
3.      kompetensi sosial kemasyarakatan
·         kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan professional
·         kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan
·         kemampuan untuk menjalin kerja sama baik secara individual maupun secara kelompok[4]

Guru merupakan ujung tombak maju mundurnya dunia pendidikan, secara langsung menggeluti dunia pendidikan secara praktis dilapangan. Terutama berkaitan dengan pembelajaran sekaligus berinteraksi dengan kemajuan pembelajaran para siswa dalam menyampaikan materi pelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka guru harus memiliki berbagai karakteristik guru professional, diantaranya :

1.      Memiliki Kompetensi Pendidikan
Kompetensi yaitu kemampuan yang terampil secara kognitif, afektif, yaitu Kompetensi yaitu kemampuan yangterampil secara kognitif, afektif, yaitu :
a.       Pengetahuan, yaitu kesadaran dalam bidang kognitif
b.      Pemahaman, yaitu kedalaman kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu
c.       Kemampuan (skill) adalah yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya kemampuan guru dalam memilih dan membuat alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan belajar kepada peserta didik
d.      Nilai ( Value ) adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang
e.       Sikap (Attitude) yaitu perasaan senang tidak senang, suka tidak suka atau suatu reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar
f.       Minat, adalah kecendrungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan
2.      Pemahaman terhadap peserta didik
Guru memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan anak, sehingga mengetahui dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya. Guru dapat membimbing anak melewati masa-masa sulit dalam usia yang dialami anak. Selain itu, Guru memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi anak, sehingga dapat mengidentifikasi problem-problem yang dihadapi anak serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat.
3.       pengembangan kurikulum/silabus
Guru memiliki kemampuan mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah

4.      Perancangan pembelajaran
Guru memiliki perancangan sistem pembelajaran yang memanfaatkan sumber daya yang ada. Semua aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat direncanakan secara strategis, termasuk antisipasi masalah yang kemungkinan dapat timbul dari skenario yang direncanakan.
5.      Dalam menyelenggarakan pembelajaran, guru menggunakan teknologi sebagai media.
Menyediakan bahan belajar dan mengadministrasikan dengan menggunakan teknologi informasi. Membiasakan anak berinteraksi dengan menggunakan teknologi.
6.      Evaluasi hasil belajar
Guru memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat, melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat kesimpulan dan solusi secara akurat.

7.      Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Guru memiliki kemampuan untuk membimbing anak, menciptakan wadah bagi anak untuk mengenali potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan ini adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas, berbasis pada perencanaan dan solusi atas masalah yang dihadapi anak dalam belajar. Sehingga hasil belajar anak dapat meningkat dan target perencanaan guru dapat tercapai. Pada prinsipnya, Kesemua aspek kompetensi paedagogik di atas senantiasa dapat ditingkatkan melalui pengembangan kajian masalah dan alternatife solusi.
Jadi menurut Gordon di atas dapat kita pahami bahwa kompetensi itu menyangkut berbagai unsur psikologis dan rasiologis dalam menjalankan profesi guru sehingga menjadi guru profesional.[5]



CIRI-CIRI GURU YANG BAIK DAN EFEKTIF ( PROFESIONAL )

  1. memahami dan menghormati murid
Adalah guru harus mampu memahami murid Memahami yang memiliki potensi, bukan sebagai botol yang kosong. Guru haruslah bersikap demokratis, tidak otoriter

  1. Menguasai bahan pelajaran yang diberikan
Seorang guru haruslah menguasai bahan pelajaran tidak sebatas aspek kognitif tetapi juga pada nilai dan penerapannya bagi kehidupan manusia.

  1. Menyesuaikan bahan pelajaran dengan kesanggupan individu murid
Guru haruslah menyesuaikan bahan pelajaran dengan rata-rata kesanggupan siswa, ada murid yang cepat, sedang, dan lambat dalam belajarnya. Seorang guru juga harus memperhatikan perbedaan individu murid, termasuk bakat dan kemampuannya

  1. Mengaktifkan murid dalam hal belajar
Seorang guru haruslah menghindari cara mengajar D4
(datang, duduk, dengar dan diam). Guru harus memberikan kesempatan pada murid untuk aktif didala kelas.

  1. Memberi pengertian dan bukan hanya dengan kata-kata belaka
·         Memberikan pemahaman langsung dengan mengenalkan bendanya, baru pengertiannya, dan kemudian anak dapat merumuskan pengertian itu dengan kata-kata sendiri
·         Menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran
·         Guru hendaknya menghindari terjadinya verbalisme atau mengenal kata-kata tetapi tidak mengenal artinya
·          
  1. Menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan murid
·         Menjelaskan atau menunjukkan manfaat yang terkandung dalam bahan pelajaran yang diajarkan
·         Mengajarkan bahan pelajaran yang dibutuhkan atau dirasakan manfaatnya bagi murid
  1. Mempunnyai tujuan tertentu dengan bahan pelajaran yang diberikan
·         Memahami berbagai tingkat tujuan pendidikan, mulai dari tujuan pendidikan nasional, institusional, kurikuler sampai pada tujuan istruksional
·         Menunjukan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran
  1. Tidak terikat oleh satu buku pelajaran
teks harus dipandang sebagai bahan pelajaran minimal dan bukan satu-satunya sumber yang digunakan oleh guru, termasuk sumber dari iternet dan ensiklopedia
  1. Tidak hanya mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan tetapi senantiasa mengembangkan pribadi anak
·         Tidak hanya mengedepankan pencapaianya kecerdasan intelektual tapi juga emosional dan kecerdasan lainnya
·         Mencakup aspek kognitif, afektif dan sikomotorik
  1.  Mempunyai keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
  1. Bisa berkomunikasi  Baik dengan Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
Dengan demikian ciri yang paling mendasar sebagai karakteristik guru yang professional yang dimaksud dengan kompetensi pendidikan agama islam ialah pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar ajaran islam.[6]
















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian karakteristik guru yang professional adalah ciri-ciri orang yang memiliki pendidikan formal dan menguasai berbagai teknik dalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan-landasan kependidikan.
Karakteristik guru yang profesional sebagai berikut :
a. Menguasai kurikulum
b. Menguasai materi semua mata pelajaran
c. Terampil menggunakan multi metode pembelajaran
d. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya
e. Memiliki kedisiplinan dalam arti yang seluas-luasnya
f. Memiliki fisik yang sehat
g. Mempunyai mental atau keperibadian yang baik
h. Menguasai keilmiahan atau pengetahuan yang luas
i. Mempunyai keterampilan yang baik

B. Saran dan kritik
Dari semua penjelasan yang pemakalah paparkan, pemakalah berharap saran serta kritik dari para pembaca agar pemakalah dapat memperbaiki dan menyempurnakan kualitas dari pembuatan makalah serta meningkatkan mutu isi dari makalah tersebut.






DAFTAR PUSTAKA


Abdul Majid Dan Dian Andayani,2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Abu Bakar ,Yunus. 2009.  profesi keguruan.
Bafadal, Ibrahim. 2009.  Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar.  Jakarta: PT.Bumi Aksara
Direktorat Profesi Pendidik. 2008. Pedoman Penilaian Guru Berprestasi. Jakarta : Depdiknas
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.  Bandung: Kencana Prenada Media Group
Uzer Usman, Moh. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja   





[1] Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional.( Bandung : Remaja Rosdakarya 2001) hlm. 9
[2] Yunus Abu Bakar, profesi keguruan, 2009, hlm. 3.6
[3] Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, Jakarta: PT.Bumi Aksara,2009, hal 32
[4] Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Kencana Prenada Media Group, 2005, hal  145-146
[5] Direktorat Profesi Pendidik, 2008, Pedoman Penilaian Guru Berprestasi, Jakarta : Depdiknas, hlm 19
[6] Abdul Majid Dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2004, Hal 84

2 komentar:

  1. mkasihh buat anak STAI tembilahan yang udah post makalh nya...
    hehehe,,, salam PGMI A Smet. IV STai Temblhan

    BalasHapus
  2. Semoga bisa menjadi guru yang profesional

    BalasHapus